JOGJABROADCAST-SLEMAN-Institusi Kepolisian Republik Indonesia saat ini benar benar sedang menjadi primadona pemberitaan , berbagai kasus yang melanda institusi ini menjadi keprihatinan yang mendalam . Dari kasus salah tangkap hingga kasus perwira polisi yang mencoreng institusi ini dalam tindakannya.
Seksinya pemberitaan tentang kasus yang melanda kepolisian ini meningkatkan minat masyarakat , untuk hadir dan mengikuti Seminar Nasional Reformasi Polri yang digelar oleh Setjen DPD RI serta KAPASGAMA ini berlangsung 13 Maret di Gedung Pasca Sarjana UGM.
Dalam keteranganya kepada awak media Wahyudi selaku ketua panitia menjelaskan bahwa rencananya hanya akan menggelar Fokus Group Discusion (FGD) ,
Kami sangat tidak menyangka minat masyarakat dan perhatian masyarakat terhadap institusi Polri demikian tinggi sehingga kami mengubahnya menjadi seminar tidak lagi FGD, ujarnya.
Wahyudi juga menambahkan dalam kesempatan tersebut pihaknya mengeluarkan angket terkait harapan dan komentar terkait institusi Polisi.
Dari angket yang kita edarkan ternyata ada 24 persen masyarakat memiliki harapan bahwa ada reformasi yang terjadi di tubuh organisasi Polri , kami sebarkan angket tersebut dalam acara yang dihadiri lebih kurang 250 orang yang memadati ruang seminar.
Dikemukakan juga bahwa acara ini yang digelarnya pihaknya ialah bertujuan untuk memberikan masukan kepada institusi Polri agar bergerak menuju hal yang lebih baik lagi.
Forum ini tidak hanya dihadiri oleh masyarakat luas tetapi juga dihadiri oleh teman teman akdemisi ,bahkan Kapolda DIY Suwondo N juga ikut hadir , sehingga berbagai masukan dan usulan masyarakat dari berbagai sisi dapat didengar langsung oleh pihak Polri melalui Kapolda , dalam kesempatan tersebut Kapolda juga menegaskan pentingnya pendidikan bagi personel polisi , sehingga memiliki kecukupan pengetahuan , sedangkan dari pihak akdemisi juga terlontar usulan bahwa pihak kepolisian memiliki perhatian yang berimbang antara kemampuan hardware dan software yang dimiliki oelh anggota polri , karena saat ini masih dirasakan kurang berimbanganya antara kemampuan hardware dan software bagi anggota , terang Wahyudi.
Diakhir wawancara Wahyudi juga mengharapkan apa yang menjadi masukan dalam seminar ini akan bisa menjadi perhatian bagi institusi kepolisian RI. (dwi)